Sinopsis:
Shin Ji-hyun (Nam Gyu Ri) memiliki kehidupan yang tampak sangat sempurna. Dia anak orang kaya, ia mempunyai banyak teman dan keluarga yang mengaguminya, dan lebih lagi ia sudah mempunyai tunangan yang akan ia nikahi beberapa hari ke depan. Sementara itu Yi-Kyung (Lee Yo-Won) adalah wanita yang benar-benar putus asa atas kematian pacarnya. Hal itu membuatnya hidup nya datar dan ia sering berencana untuk bunuh diri.
Suatu hari, Yi-Kyung hendak bunuh diri dengan cara menyebrang jalan raya yang ramai dan hal itu mengakibatkan tabrakan beruntun yang di antaranya adalah Ji-Hyun. Ji-hyun mengalami tabrakan hebat, dan tiba-tiba ia terbangun di jalan raya melihat tubuhnya bersimbah darah dan tidak ada orang yang bisa melihat dia. Satu-satunya orang yang tampaknya bisa melihat dia hanya sesosok laki-laki bersepeda motor. Ia berdiri di samping sepeda motornya. Pria di sepeda motor adalah Scheduler (Jung Il Woo) - sejenis malaikat maut yang menunggu untuk menjemput jiwa seseorang ke kehidupan berikutnya.
Ji-Hyun mengikuti tubuhnya ke ambulans dan memperhatikan paramedis berupaya untuk menghidupkannya kembali. Di rumah sakit, Ji-Hyun bertemu Scheduler lagi. Scheduler berkata bahwa karena ia belum dijadwalkan untuk mati, maka ia diberi kesempatan untuk pulih dari koma dan hidup kembali. Ia harus memenuhi sebuah misi: ia harus mengumpulkan tiga tetes air mata murni dari tiga orang yang benar-benar mencintainya selain dari keluarganya dalam 49 hari ke depan. Ji-Hyun langsung berpikir tentang tunangannya dan dua teman terbaik dan yang pasti ia akan hidup kembali. Ji-Hyun kemudian mengambil alih tubuh Yi-Kyung dalam pencariannya untuk menemukan tiga orang tersebut. Ji-Hyun mendapat pekerjaan di sebuah restoran yang dimiliki oleh teman SMA-nya, Han Kang (Jo Hyun Jae). Dalam pencarian 3 air mata selama 49 hari itu, Ji-Hyun menyadari bahwa orang yang selama ini ia kira menyayanginya, orang yang berarti segalanya bagi dia, ternyata mengkhianati ia. Ji-Hyun tersadar jika ia kesulitan mencari 3 air mata itu.
Banyak hal yang akan terjadi disini. Kenyataan masa lalu si scheduler, kenyataan tentang tunangan dan teman baik Ji-Hyun, kenyataan tentang Yi-Kyung, dan banyak lagi. Saya sangat sangat terpesona dengan film ini. Saya selalu terpana ketika menontonnya. Film ini mencampurkan rasa kekeluargaan, percintaan , dan persahabatan. FIlm ini mengajarkan kita bahwa tidak semua orang yang kita anggap baik akan memperlakukan kita dengan baik.
"Crying. Do you think crying with tears is really crying?" - 49 Days.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar